Jumat, 15 November 2013

Investigasi : Tanpa Ekspresi





Saya punya sahabat panggil saja dia panjang (nama samaran), itu sebutan saya untuknya. Dia kuliah disalah satu Universitas Swasta di Bekasi. Awal saya mengenalnya saya tidak melihat sikap dia yang berbeda, tapi makin lama saya mengenalnya, semakin saya tau sikap dan sifatnya. Menurut saya, dia memiliki keunikan, karena awalnya saya tidak pernah memiliki sahabat seperti dia. Sering kali saya dan temen-teman yang lain menjulukinya Miss flat.
Kenapa kami menjulukinya miss flat, karena kita gak pernah tau dia lagi sedihkah, atau senengkah pada hari itu, sampai ketika makan makanan yang pedespun dia biasa-biasa aja, dia hanya menampilkan ekspresi datar. Dia akan berekspresi kalau kami sedang kumpul, kami tertawa dan bercanda bersama. Hebatnya lagi, dia tidak pernah terlihat panik dalam kondisi apapun, sikap dia sangat bertolak belakang dengan saya, karena saya termasuk orang yang panikan. Menurut panjang, jika dia panik dalam menghadapi sesuatu masalah, maka masalah itu tidak akan selesai, melainkan akan timbul masalah baru. Saya mengagumi sikap dia yang bisa mengontrol kepanikannya. walaupun dia mengaku kalau didalam hatinya ada rasa panik, tapi tidak dia tampakkan.
Selain itu dia memiliki sikap cuek, dan ternyata sikapnya itu memang sudah dari dulu. Saya sebagai sahabatnya harus menerima kekurangan-kekurangan sahabatnya, dia pun demikian. Dia termasuk orang yang tertutup, dia akan curhat dengan teman yang dia anggap dapat dipercaya. Ternyata dibalik sikap dia yang cuek dan datar dia memiliki cerita-cerita yang dia simpan. Kalau salah satu dari kami tidak menanyakan sesuatu, dia tidak akan menceritakan sesuatu itu. Apalagi sekarang dia bekerja, kita sudah jarang sekali  jalan bareng dan kumpul-kumpul. Sekalinya kumpul, dia akan merengek minta pulang karena dia mau kerja, itu yang selalu kami dengar saat kami sedang kumpul, tapi Kami mengerti posisi dia dan akan selalu mengerti, karena kami SAHABAT.

News : Makin Nekatnya Maling Zaman Sekarang



Bekasi, seminggu yang lalu dikediaman saudara saya yang beralamat Ujung harapan Bahagia Babelan Bekasi RT.05/03 no.2 persis disamping kediaman rumah saya telah terjadi kemalingan, sepertinya orang itu sudah mengintai lama, karena maling itu tau bahwa pemilik rumah itu tidak ada, dan yang paling mencengangkan, mereka beroprasi di siang hari, dan keadaan sekitar rumahnyapun lumayan ramai, karena ada tukang bangunan yang sedang merenofasi rumah tetangga, ada saya dirumah, dan ada sepupu saya dirumahnya yg terletak persis dibelakang rumah saudara saya yang kemalingan. Zaman sekarang maling sudah nekat, ini semua pasti karena faktor ekonomi yang kurang hingga memicu untuk maling. Seandainya dia tertangkap, mungkin dia akan habis diamuk masa.





Orang tua saya dan ecing (yg kemalingan) sedang menghadiri acara keluarga rumahnya kosong, sedangkan dirumah saya cuma ada saya. Ketika si encing ini pulang dan masuk kerumah, Saya sekeluarga dikagetkan dengan jeritan ecing dari rumahnya, serentak kami menghampiri kediamannya, dan melihat laci lemari TV sudah berantakan, encing sangat shock melihat itu semua, untungnya tidak terlalu banyak barang yang diambil, mereka harus mengikhlaskan laptopnya dibawa pergi. Mereka menanyakan ke tetangga-tetangga, apakah ada yang liat orang yang mencurigakan, dan ternyata tidak ada yang melihat.


Mereka tidak membawa masalah ini kejalur hukum, mereka mengikhlaskan semua, mungkin ini sebuah teguran. Kami semua mengambil pelajaran dari hal tersebut. Lebih berhati-hati jika meninggalkan rumah, sebaiknya titipkan pada tetangga yang dipercaya.
 

Opini : Jokowi Sudah Ajukan Pajak Progresif Mobil



Saya pernah membaca artikel online tentang “Jokowi  sudah ajukan Pajak Progresif Mobil” yang berisikan seperti dibawah ini.

         
               

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menyatakan, solusi yang akan diambil untuk menekan laju pertumbuhan kendaraan di Jakarta adalah dengan menerapkan pajak progresif. "Selama sepuluh bulan, kenaikan jumlah kendaraan telah mencapai 1,2 juta unit," kata Jokowi saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 14 November 2013.

Jokowi mengatakan, jumlah tersebut terdiri atas 944 ribu unit motor dan 273 ribu unit mobil. "Bayangkan, itu tambahan kendaraan baru," kata Jokowi. Pengajuan pajak progresif tersebut, Jokowi mengatakan, telah diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. "Itu solusi yang bisa kita ambil," kata Jokowi. 

Opini saya tentang berita diatas, saya setuju saja dengan ajuan Gubernur Jokowi tentang penaikan pajak mobil, tapi apakah dinas perpajakan akan menggunakan uang pajak masyarakat untuk masyarakat juga? karena sekarang ini makin maraknya budaya korupsi pejabat-pejabat dinegara kita. Saya takut uang pajak yang dinaikan membuat pejabat-pejabat tergiur, tapi saya yakin tidak semua pejabat akan bertindak seperti itu, dan seluruh masyarakat juga tidak menginginkan itu. Tapi sebaiknya, jika kenaikan pajak mobil dikabulkan, saya harap pemerintah mengadakan pemeriksaan disetiap bulannya, dan memperbaiki kinerjanya. Dan semoga jalan ini membuka sedikit titik terang untuk mengatasi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta.