Sebuah pepatah
mengatakan Indonesia adalah Jamrud Khatulistiwa dan tidaklah berlebihan rasanya
menggambarkan hal tersebut dengan melihat keindahan dan keaslian Pantai
Ciantir, Sawarna, Banten Selatan. Hamparan pasir putih yang memanjang sekitar 5
km menjadi surga bagi para pencinta wisata pantai.
Gerbang Sawarna
menjadi tanda memasuki wilayah yang masih perawan itu, disusul jalanan yang dikelilingi
pepohonan menambah kesejukan hati para pengunjung. Sebuah jembatan gantung
berbahan papan dan ikatan temali juga menjadikan suasana semakin asri,
melahirkan romantisme keindahan. Walaupun jembatan itu terasa bergoyang ketika
dilalui, namun cukup kokoh karena diperkuat oleh kerangka besi.
Villa atau lebih tepatnya rumah penduduk, banyak disewakan sebagai tempat
menginap para tamu yang hendak bermalam. Sebuah rumah sederhana dengan tiga
kamar, cukup nyaman untuk ditinggali selama menginap di Sawarna.
Lebih menarik, saung yang ada di depan setiap rumah berfungsi sebagai tempat
bersantap, dengan menu sederhana akan menggugah selera makan setelah lelah
perjalanan. Ikan layur bakar dengan bumbu kecap, beserta sayur sup, tempe
goreng, krupuk dipadu dengan sambal tomat, membuat perut semakin menari karena
lapar. Menu makan ala kadarnya, namun melahirkan kenikmatan yang sempurna.
Untuk sampai di Pantai Ciantir, dari rumah-rumah penginapan, dibutuhkan waktu
kurang lebih lima belas menit dengan berjalan kaki, melewati beberapa rumah
penduduk dan persawahan. Ombak laut pun bisa terlihat dengan suaranya yang
gemuruh terdengar dari perkampungan.
Pasir putih bersih
memanjakan para wisatawan untuk sekedar berlari kecil, tidur dan
berguling-guling untuk menyatu dengan alam. Bahkan tersedia sarana untuk
melakukan surfing yang bisa disewa di sekitar pantai. Di sore ataupun pagi hari
dapat disaksikan view matahari yang akan terbit dan kemudian terbenam di ujung
barat. Matahari di Sawarna layak untuk diabadikan menjadi kenangan indah.
Lokasi Desa Sawarna, Kecamatan Cikaung, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
sekitar 250 km dari Jakarta. Masuk tol arah Kebon Jeruk-Tangerang dan keluar di
Serang Timur, dengan mengambil arah Pandeglang dan ke arah Pasar Saketi –
Malingping. Dari Malingping kemudian mengambil arah ke Bayah.
Sawarna sendiri merupakan kawasan wisata yang dikembangkan dari kehidupan
masyarakat yang tinggal di pantai. Masyarakat menjadi pelaku proyek wisata yang
masih terus dikembangkan itu. Sehingga menjaga Sawarna agar tetap asli dan
terhindar dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab menjadi kewajiban bersama.
Selain obyek
wisata Sawarna, juga dapat disaksikan pemandangan laut Tanjung Layar yang
lokasinya tidak jauh dengan Pantai Ciantir. Di sana sebuah karang berbentuk
seperti layar yang terletak agak menjorok ke laut sekitar 50 m menjadi tempat
indah yang dapat menyaksikan laut lepas. Untuk menuju ke sana harus berjalan
menyeberang garis pantai dengan melalui air setinggi pinggang orang dewasa.
http://gulabeureum.blogspot.com/2011/04/pantai-sawarna-1.html