Senin, 21 Oktober 2013

Pantai Surga



               Salah satu tempat wisata favorit di Lombok adalah Pantai Surga. Pantai yang satu ini sangat terkenal dengan keindahannya. Pantai Surga ini terletak di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur dan sangat berdekatan dengan Teluk Ekas. Tak salah kiranya pantai ini dinamai Pantai Surga. suasana alamnya yang seperti belum terjamah zaman membuat pantai ini terlihat begitu alami dari berbagai sisi.

          Untuk mencapai pantai yang indah ini, Anda bisa menempuh jalur Praya Jerowaru, Lokasinya berdekatan dengan Teluk Ekas, jadi kemungkinan Anda untuk tersesat sangatlah kecil. Kesan pertama ketika sampai di pulau Surga ini adalah panas, tapi semilir angin yang menyapa membuat suasana menjadi sangat sejuk, apalagi disana-sini banyak terdapat pohon kelapa.

            Di salah satu sudut pantai terdapat sebuah resort yang sangat indah. Pengunjung di pantai ini tidak seperti pantai-pantai lainnya, mungkin inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari pantai Surga ini, tempatnya indah tapi sepi.

         
Garis pantai dari pantai Surga ini tidak terlalu panjang, jadi Anda bisa menjelajahi semuanya sampai puas. di kanan dan kirinya terdapat bukit yang idnah dan bebatuan yang sangat menawan.

Kamis, 06 Juni 2013

Rangkuman Materi Etika Bisnis dan Kewirausahaan



Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Ada 6 tingkatan (terdiri dari 3 level, masing-masing 2 tahap) yang teridentifikasi dalam perkembangan moral seseorang untuk berhadapan dengan isu-isu moral. Tahapannya adalah sebagai berikut :

   1)    Level satu : Tahap Prakonvensional Pada tahap pertama, seorang anak dapat merespon peraturan dan ekspektasi sosial dan dapat menerapkan label-label baik, buruk, benar dan salah.

Tahap satu : Orientasi Hukuman dan Ketaatan Pada tahap ini, konsekuensi fisik sebuah
tindakan sepenuhnya ditentukan oleh kebaikan atau keburukan tindakan itu. Alasan anak untuk melakukan yang baik adalah untuk menghindari hukuman atau menghormati kekuatan otoritas fisik yang lebih besar.
Tahap dua : Orientasi Instrumen dan Relativitas Pada tahap ini, tindakan yang benar adalahyang dapat berfungsi sebagai instrument untuk memuaskan kebutuhan anak itu sendiri atau kebutuhan mereka yang dipedulikan anak itu.

2)   Level dua : Tahap Konvensional Pada level ini, orang tidak hanya berdamaiden gan hara p  an, tetapi menunjukkan loyalitas terhadap kelompok beserta norma-normanya. Remaja pada masa ini, dapat melihat situasi dari sudut pandang orang lain, dariperspektif kelompok sosialnya.

Tahap Tiga: Orientasi pada Kesesuaian Interpersonal Pada tahap ini, melakukan apa yang baik dimotivasi oleh kebutuhan untuk dilihat sebagai pelaku yang baik dalam pandangannya sendiri dan pandangan orang lain.
Tahap Empat : Orientasi pada Hukum dan Keteraturan Benar dan salah pada tahap konvensional yang lebih dewasa, kini ditentukan oleh loyalitas terhadap negara atau masyarakat sekitarnya yang lebih besar. Hukum dipatuhi
kecuali tidak sesuai dengan kewajiban sosial lain yang sudah jelas.

3)    Level tiga : Tahap Postkonvensional, Otonom, atau Berprinsip Pada tahap ini, seseorang tidak lagi secara sederhana menerima nilai dan norma kelompoknya. Dia justru berusaha melihat situasi dari sudut pandang yang secara adil mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dia mempertanyakan hukum dan nilai yang diadopsi oleh masyarakat dan mendefinisikan kembali dalam pengertian prinsip moral yang dipilih sendiri yang dapat dijustifikasi secara rasional. Hukum dan nilai yang pantas adalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang memotivasi orang yang rasional untuk menjalankannya.

Tahap Lima : Orientasi pada Kontrak Sosial Tahap ini, seseorang menjadi sadar bahwa mempunyai beragam pandangan dan pendapat personal yang bertentangan dan menekankan cara yang adil untuk mencapai consensus dengan kesepahaman, kontrak, dan proses yang matang. Dia percaya bahwa nilai dan norma bersifat relative, dan terlepas dari consensus demokratis semuanya diberi toleransi.
Tahap Enam : Orientasi pada Prinsip Etika yang Universal Tahap akhir ini, tindakan yang benar didefinisikan dalam pengertian prinsip moral yang dipilih karena komprehensivitas, universalitas, dan konsistensi. Alasan seseorang untuk melakukan apa yang benar berdasarkan pada komitmen terhadap prinsip-prinsip moral tersebut dan dia melihatnya sebagai criteria untuk mengevaluasi semua aturan dan
tatanan moral yang lain.

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis
Manipulasi laporan keuangan PT KAI Dalam kasus tersebut, terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik profesi akuntansi.



Sabtu, 27 April 2013

Mengelola Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan



1.  Pendahuluan
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.
Pada saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai. Rendahnya moral kerja dan pengaruh budaya bapakisme yang telah berlangsung puluhan tahun semakin menyulitkan perusahaan dalam mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok. Selain menuntut keahlian dan ketrampilan si petugas rekrutmen perusahaan juga harus benar-benar mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal.
2.    Pengertian
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan.
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan.

3.  Sebelum merekrut SDM sebagai tenaga kerja, perlu diketahui dulu beberapa hal berikut:
a)   Tenaga kerja yang dibutuhkan (produksi, keuangan, pemasaran, pimpinan, kepegawaian, dll)
b)   Berapa jumlah yang diperlukan
c)    Tentukan persyaratan minimum

4. Syarat2:
  • Keahlian; pendidikan formal; kursus, pengalaman kerja, dll
  • Umur
  • Jenis kelamin
  • Fisik dan kesehatan
  • Mental dan kejujuran

5. Cara perekrutan sumber daya
a) Cara Formal: Perekrutan calon tenaga kerja melalui pihak ketiga, BBLKI, Kantor Penempatan Kerja, Bursa tenaga kerja, dll.
b) Cara nonformal: Melalui perantara pegawai yang sudah ada di dalam perusahaan, melalui iklan, rekan-rekan.

6. Seleksi calon tenaga kerja
a) Tidak berdasar ilmu pengetahuan, dengan prosedur:
  • Surat lamaran pekerjaan
  • Ijazah
  • Pengalaman kerja/cv
  • Wawancara langsung
  • Rekomendasi pihak ketiga
b) Berdasar ilmu pengetahuan; metode ini dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan proesdur recruitment yang benar:
  • Application form : surat lamaran, ijazah, cv, kelakuan baik, dll
  • Wawancara : wawancara awal dan akhir
  • Tes Intelegensi, minat, bakat, dll


7. Prosedur merekrut SDM
  • Mengisi formulir
  • Wawancara pendahuluan : untuk mengetahui kesan tentang calon tenaga kerja
  • Wawancara lanjutan : untuk menggali informasi lebih dari data lamaran dan lampiran
  • Testing: untuk mendapatkan kemampuan ilmu pengetahuan
  • Penelitian pengalaman dan surat-surat keterangan
  • Pemeriksaan kesehatan
  • Rekomendasi: diajukan kepada bidang yang memerlukan sdm baru
  • Wawancara akhir: dilakukan oleh bagian yang memerlukan sdm baru
  • Penempatan calon tenaga kerja: sebelum diangat sdm tetap, ada masa percobaan tergantung kebijakan dari perusahaan
  • Pengangkatan tenaga kerja

8. Jenis Tes
  • Achievement test : untuk mengukur kesanggupan melaksanakan tugas
  • Aptitude test : untuk mengetahui bakat
  • Intelligence test : untuk mengetahui kecerdasar
  • Personality tes : untuk mengetahui kepribadian

9.  MACAM-MACAM LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Macam-macam latihan dan pendidikan dalam perusahaan yang dikelola oleh wirausaha dalam rangka peningkatan sumber daya manusia:
1)   Latihan Industri (industrial training) Latihan ini bertujuan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien
2)   Latihan Tugas (Job training) Latihan ini untuk memberikan instruksi kepada karyawan guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam perusahaan
3)   Latihan Pengawasan (supervisor training) Latihan ini untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan dalam perusahaan
4)   Latihan Manajemen (Management training) Latihan untuk melatih kayawan yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaan.
5)   Latihan Pengembangan Pimpinan,  Latihan yang bertuuan untuk pengembangan pimpinan perusahaan agar memperoleh kemampuan memimpin anak buahnya dala rangka pengembanan usaha atau bisnisnya

10. METODE LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Metode latihan dan pendidikan yang dijalankan wirausaha sebagai pemilik perushaan dalam rangka peningkatan SDM,
1)   Latihan Induksi
Latihan yang dapat ditempuh melakui (a) perkuliahan (b) perjalanan dinas / studi banding
2)   Latihan Tugas
Latihan yg dapat ditempuh melalui (a) karyawan bekerja sambil belajar (c) mengikuti pelatihan di luar perusahaan (c) mengikuti pelatihan di dalam perusahaan dengan tenaga ahli yang didatangkan wirausaha
3)   Latihan Pengawasan
Latihan pengawasan dapat dilaksanakan dalam bentuk mengikutkan karyawan untuk kursus-kursus  di luar ataupu didalam perusahaan
4)   Latihan pengembangan pimpinan/manajer persahaan
Manajer perusahaan dapat belajar melalui kursus keahlian menejemen usaha ataupun meneruskan pendidikannya diperguruan tinggi.

 http://zalvazulva.wordpress.com/2012/02/17/merekrut-dan-mengelola-sdm/